Legenda Sendang Brumbung: Air Kehidupan dari Tongkat Sunan Drajat

URL Cerital Digital: https://faktualnews.co/2018/05/05/kisah-legenda-pemandian-air-panas-sedang-brumbung-lamongan/79030/

Di sebuah dusun bernama Tepanas, Desa Kranji, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, terdapat sebuah sumber air yang hingga kini tidak pernah berhenti mengalir. Warga mengenalnya sebagai Sendang Brumbung, sebuah pemandian air panas yang menyimpan legenda tentang kesucian air, kesembuhan, dan keberkahan. Cerita ini telah diwariskan dari mulut ke mulut selama berabad-abad dan menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat pesisir Lamongan, terutama mereka yang menggantungkan hidup dari pertanian dan perikanan di sekitar sumber air tersebut.

Konon, pada masa dahulu, air di sendang itu berubah warna dan rasa. Biasanya air sendang digunakan untuk berbagai keperluan sehari-hari seperti minum, mandi, mencuci, dan mengairi sawah. Namun suatu hari, air itu mendadak menjadi keruh dan berbau aneh. Warga mulai jatuh sakit, sawah tidak lagi subur, dan ikan di kolam mereka banyak yang mati. Rasa takut pun menyelimuti seluruh desa. Mereka percaya bahwa sendang itu telah dikutuk atau dihuni makhluk halus yang marah. Karena ketakutan dan keputusasaan, warga akhirnya berhenti menggunakan air dari sumber itu.

Dalam keadaan yang mencekam itu, kabar sampai ke telinga Sunan Drajat, seorang wali penyebar Islam yang terkenal bijaksana di tanah Lamongan. Beliau dikenal sebagai tokoh yang tak hanya menyebarkan ajaran agama, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan rakyat, termasuk urusan pangan dan pertanian. Ketika mendengar penderitaan warga Tepanas, Sunan Drajat memutuskan untuk datang sendiri ke tempat tersebut. Dengan langkah tenang, beliau berdiri di tepi sendang yang sudah lama ditinggalkan warga. Setelah menatap air yang keruh itu, beliau menancapkan tongkatnya ke tanah kapur di dekat sana.

Ajaibnya, dari lubang tempat tongkat itu menancap, keluar air jernih yang deras. Air itu tawar dan segar, mengalir terus tanpa henti. Warga yang melihat peristiwa itu bergegas datang dengan rasa kagum dan syukur. Sunan Drajat kemudian meminjamkan bokor, sebuah wadah besar, dan meminta warga membersihkan sendang hingga benar-benar bersih. Setelah air lama dibersihkan, mereka menemukan bahwa air baru yang keluar dari tanah itu tetap jernih dan bahkan terasa hangat. Sejak saat itu, sendang tersebut tidak hanya kembali menjadi sumber kehidupan, tetapi juga menjadi tempat penyembuhan berbagai penyakit kulit dan gangguan tubuh lainnya.

Air dari Sendang Brumbung kemudian digunakan untuk berbagai keperluan. Sebagian warga memanfaatkannya untuk irigasi sawah, membuat tanaman padi tumbuh subur dan panen berlimpah. Sebagian lain menggunakannya untuk kolam ikan konsumsi, karena air hangat yang stabil membantu ikan tumbuh lebih cepat dan sehat. Dari air yang dulu dianggap kutukan, lahirlah berkah besar yang memberi kehidupan bagi banyak orang. Masyarakat percaya, selama air Sendang Brumbung terus mengalir, rezeki dan kesehatan juga akan tetap mengalir bagi mereka yang menghormatinya.

Hingga kini, pemandian air panas Sendang Brumbung masih menjadi tempat yang ramai dikunjungi. Meski ukurannya hanya sekitar lima kali sepuluh meter, tempat ini dibagi menjadi dua kolam, satu untuk laki-laki dan satu untuk perempuan, sebagai wujud penghormatan terhadap nilai kesopanan dan kebersihan. Pengunjung datang bukan hanya dari Lamongan, tetapi juga dari daerah lain seperti Bojonegoro, Gresik, Mojokerto, dan Tuban. Banyak yang datang dengan keyakinan bahwa airnya membawa kesembuhan, sementara yang lain datang untuk sekadar merasakan ketenangan dan kesejukan di tengah suasana pedesaan.

Bagi masyarakat setempat, legenda Sendang Brumbung bukan sekadar cerita tentang keajaiban air. Ia adalah pengingat tentang pentingnya menjaga sumber kehidupan, air, tanah, dan pangan agar tetap bersih dan lestari. Air yang keluar dari tongkat Sunan Drajat menjadi simbol kasih Tuhan yang mengalir melalui tangan hamba-Nya yang saleh. Dari sana, warga belajar bahwa keberkahan datang dari kesabaran, kerja sama, dan kepedulian terhadap alam sekitar.

Kini, setiap tetes air yang mengalir dari Sendang Brumbung seolah membawa pesan dari masa lalu bahwa kehidupan dan kesehatan bersumber dari alam yang dijaga dengan hati yang tulus. Dalam sejuknya air dan hijaunya sawah di Tepanas, kisah tentang Sunan Drajat dan sendang ajaib itu terus hidup, mengajarkan generasi demi generasi tentang makna sejati dari air kehidupan.

Bagikan Cerita Rakyat

Artikel Terbaru

Ingin Berkontribusi?

Mari bersama melestarikan warisan Nusantara melalui cerita, data, dan kolaborasi.