Asal Usul Desa Ngrongot

URL Cerital Digital: https://www.nganjuknews.com/2024/01/sejarah-desa-ngronggot-dan-kepala-desa.html

Di lembah hijau Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, terdapat sebuah desa yang dikenal dengan nama Ngronggot. Desa ini bukan sekadar hamparan sawah dan ladang yang subur, melainkan tempat yang menyimpan kisah lama tentang air, kehidupan, dan kebijaksanaan seorang pemimpin bernama Dakim. Di masa silam, ketika hutan masih lebat dan sungai mengalir jernih tanpa henti, Ngronggot hanyalah sebuah pemukiman kecil yang dikelilingi oleh mata air alami. Penduduknya hidup dari tanah dan air, menggantungkan harapan pada kesuburan bumi yang tak pernah ingkar pada mereka yang menghormatinya.

Dakim, sang lurah yang bijak, memimpin desa itu seumur hidup. Ia dikenal bukan karena kekuasaan, melainkan karena kemurahan hatinya. Dalam setiap keputusan yang ia ambil, Dakim selalu menimbang kepentingan rakyatnya. Ia sering berjalan kaki menyusuri pematang sawah, memastikan air yang mengalir ke ladang tetap jernih dan mencukupi. Baginya, sumber air bukan hanya anugerah alam, tetapi juga kehidupan itu sendiri. “Selama air ini mengalir, hidup akan terus berdenyut,” ucapnya suatu ketika kepada para petani.

Nama Ngronggot sendiri konon berasal dari banyaknya sumber air bening yang tersebar di seluruh penjuru desa. Air itu mengalir dari celah bebatuan, dari hulu ke hilir, membawa kesegaran bagi tanah dan manusia. Setiap pancuran dan aliran kecil diberi nama oleh warga, seolah masing-masing memiliki jiwa yang berbeda. Di masa panen, warga mengadakan syukuran sederhana di dekat sumber air. Mereka menanak nasi, membawa hasil bumi, dan memanjatkan doa kepada Sang Pencipta agar air tidak pernah berhenti mengalir.

Waktu berjalan, generasi berganti. Desa Ngronggot tumbuh menjadi pusat kehidupan masyarakat sekitar. Namun, jejak Dakim tetap hidup di hati warga. Mereka mengenangnya sebagai sosok yang tidak hanya memimpin, tetapi juga menjaga keseimbangan antara manusia dan alam. Warga percaya, selama mereka menghormati sumber air dan tidak serakah dalam memanfaatkannya, desa mereka akan tetap makmur dan damai.

Sampai kini, sumber air di Desa Ngronggot masih menjadi tumpuan hidup masyarakat. Dari sanalah mereka memperoleh air untuk minum, mengairi sawah, dan menjaga pangan tetap lestari. Setiap tetes air yang jatuh di tanah mereka adalah pengingat tentang hubungan yang erat antara manusia dan alam.

Kisah Desa Ngronggot bukan sekadar asal-usul nama, tetapi juga cerminan nilai kearifan lokal yang mengajarkan kesederhanaan dan rasa syukur. Melalui sumber air yang tak pernah kering, masyarakat diajarkan bahwa kehidupan yang sejati bergantung pada keseimbangan antara memberi dan menerima. Sebagaimana air yang terus mengalir, kebaikan akan selalu menemukan jalannya, selama manusia menjaga harmoni dengan alam yang menjadi sumber kehidupan mereka.

Bagikan Cerita Rakyat

Artikel Terbaru

Ingin Berkontribusi?

Mari bersama melestarikan warisan Nusantara melalui cerita, data, dan kolaborasi.