Legenda Sendang Lanjar Maibit

URL Cerital Digital: https://radarbonang.jawapos.com/budaya/2334706842/legenda-sendang-lanjar-maibit-di-rengel-tuban-kisah-tragis-percintaan-sri-panganti-dengan-minak-anggrang

Mbah Bibit adalah salah satu tokoh yang mempunyai kesaktian dan melindungi Sri Panganti dari kejaran orang-orang yang berniat mempersuntingnya. Memang sesosok Sri Panganti diceritakan sebagai salah seorang perempuan masa lampau yang melarikan diri dari Kediri. Dalam usaha melarikan diri tersebut, Sri Panganti terpaksa bersembunyi dirumah Mbah Bibit, yang kemudian hari akrab di lidah masyarakat dengan Maibit. Sri Panganti memang cantik sebab waktu itu banyak lelaki yang tidak jarang jatuh hati padanya dan tidak jarang pula berminat untuk mempersuntingnya sebagai kekasih, namun banyak laki-laki ketika datang untuk meminangnya tapi Sri Panganti/Lanjar Maibit menolaknya. Dalang Bedoyo dari maner sekarang menjadi Desa Maner merupakan laki-laki yang pernah jatuh hati pada sang lanjar maibit, ada juga Minak Jepolo dari Logawe pernah jatuh hati pula dengan sesosok janda cantik. Sri Panganti memang memilah pasangan namun dari sekian lelaki yang menyukainya, Sri Panganti memilih dan menerima pinangan dari lelaki yang bernama Minak Anggrang, pemuda yang tampan yang berasal dari Padangan Anak Bupati Padangan. Hingga akhirnya dipersunting namun karena ketidaktahuannya sang Lanjar Maibit Bersama Adiknya Berdua dianggap selingkuh. Sang suami menuduhnya telah berselingkuh dengan pemuda ini yakni Joko Grenteng, yang tidak lain adalah adik Sri Panganti sendiri. Untuk memperoleh kebenaran, Joko Grenteng dan Sri Panganti setuju untuk melakukan bunuh diri dengan mengubur diri hidup-hidup. Sebab itu permintaan Minak Anggrang. Jika posisi kepala mayat mereka berdua berbeda dengan posisi saat mereka di kubur, artinya memang bersaudara dan tidak bersalah. Setelah beberapa hari atas kematian dari sang Lanjar dan adiknya, Minak Anggrang menemukan fakta ternyata posisi kepala mereka berdua berbeda dengan posisi mereka pada saat di kubur. Nasi sudah menjadi bubur Minak Anggrang sangat menyesal. Kisah sangat memilukan antara Minak Anggrang dengan Lanjar Maibit yang harus berahir dengan penuh penyesalan, sehingga dengan cerita tersebut masyarakat meyakini untuk senantiasa menghormati kemurnian aliran air yang mashur ini disebut Sendang Lanjar Maibit/Sendang Maibit.

Bagikan Cerita Rakyat

Artikel Terbaru

Ingin Berkontribusi?

Mari bersama melestarikan warisan Nusantara melalui cerita, data, dan kolaborasi.